Meskipun kemajuan proyek itu telah dianggap sebagai memuaskan, Angkatan Laut memutuskan Pramuka Api tidak memenuhi kebutuhan mereka setelah semua, dan memotong dana untuk produksi pada bulan Desember 2001. Namun, program pembangunan lanjutan, dan Northrop Grumman bernada berbagai konfigurasi ditingkatkan untuk siapa pun yang tertarik. Ternyata, Angkatan Darat AS sangat tertarik, pemberian kontrak selama tujuh meningkatkan RQ-8B mesin evaluasi di akhir 2003. Pada tahun 2006, itu redesignated MQ-8B.
MQ-8B memiliki empat-blade rotor utama, berbeda dengan diameter yang lebih besar-tiga-sudu rotor dari RQ-8A, untuk mengurangi kebisingan dan meningkatkan kapasitas angkat dan kinerja. Rotor empat blade telah dievaluasi pada prototipe Pramuka Api. Mereka meningkatkan berat lepas landas kotor oleh 500 pound untuk £ 3.150 (dengan 225 kg sampai 1.430 kg), dengan muatan hingga 700 pon (320 kg) untuk jarak pendek misi.
MQ-8B dilengkapi dengan sayap rintisan yang melayani tujuan yang aerodinamis serta lokasi kereta persenjataan. Senjata yang akan dilakukan termasuk rudal Hellfire, Strike Viper laser dipandu meluncur senjata, dan polong khususnya membawa "Presisi Lanjutan Bunuh Sistem Senjata (APKWS)", yang dipandu laser 70 milimeter (2,75 inci) melipat-sirip roket, yang Tentara melihat sebagai ideal untuk medan perang modern. Angkatan Darat juga tertarik dalam menggunakan Pramuka Api untuk membawa sampai £ 200 (90 kilogram) dari persediaan darurat bagi tentara di lapangan.
MQ-8B Pramuka Api di RIAT yang
MQ-8B yang dimodifikasi untuk memungkinkan pertukaran cepat keluar dari konfigurasi muatan. Konfigurasi sensor arus dari menara siang / malam dengan sasaran penanda laser akan tetap pilihan. Muatan sensor alternatif dalam pertimbangan termasuk Tsar dengan Indikator Moving Target (MTI) kemampuan, sensor multispektral, modul SIGINT, Sasaran Akuisisi ranjau Detection System (ASTAMIDS), dan Tautan Umum Taktis data (TCDL). Angkatan Darat menginginkan Pramuka Api untuk beroperasi sebagai unsur suatu jaringan sensor terintegrasi tanah juga.
Produksi airframes uji terbang dimulai pada April 2006 di Northrop Grumman pabrik produksi Unmanned Systems di Moss Point, Mississippi. Angkatan Laut menyetujui rendah tingkat produksi awal. penerbangan pertama dari MQ-8B berlangsung pada tanggal 18 Desember 2006 di Sungai Patuxent NAS.
Kepentingan Angkatan Darat Angkatan Laut kembali ketertarikan dalam program ini, dengan Angkatan Laut memesan delapan Laut Pramuka MQ-8B derivatif untuk evaluasi. Pada bulan Januari 2010, Angkatan Darat diakhiri keterlibatannya dengan Pramuka Api berpendapat bahwa RQ-7 Bayangan UAV dapat memenuhi kebutuhan Angkatan Darat.
MQ-8B melengkapi detasemen penerbangan berawak kapal kapal Mampu udara dan digunakan bersama dengan baik sebagai SH-60b HSL / detasemen HSM atau detasemen HSC SH-60s. Dengan penambahan direncanakan RADAR, AIS, dan senjata, MQ-8B akan memberikan banyak kemampuan saat ini disediakan oleh SH-60b. Ini akan memberikan kapal dan memulai detasemen udara fleksibilitas yang lebih besar dalam memenuhi tuntutan misi, dan kehendak bebas pesawat berawak untuk misi mereka [kutipan diperlukan].
Northrop Grumman telah mulai bekerja perlengkapan MQ-8B dengan sistem senjata. Precision Lanjutan Sistem Senjata Bunuh dipandu laser 70 mm roket. Korporasi akan mengembangkan dan memberikan peralatan yang dibutuhkan untuk mengontrol sistem senjata di bawah kontrak $ 17.000.000 diberikan kepada perusahaan 23 September 2011 oleh Naval Air Systems Command. Penyerahan akhir dari sistem operasional diharapkan pada bulan Maret 2013.
Design by Rizky Ferriansyah
Build by Royaje
Download Pattern Northrop Grumman MQ-8 Fire Scout
Tidak ada komentar:
Posting Komentar